Jepang dikenal dengan orang-orangnya yang cerdas dan pintar, mengapa dikatakan begitu? Karena sudah banyak teknologi canggih asal Jepang yang telah populer di masyarakat dunia. Pemerintah jepang memberikan porsi yang lebih besar untuk dunia pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan fasilitas pendidikan yang di tunjang penuh dan dikirimnya guru terbaik yang berkompeten hingga kepelosok Jepang. Orang Jepang juga dikenal suka melakukan latihan otak yang dapat meningkatkan IQ (Intelligence Quotient) dan membuat otak terus aktif.
Seluruh dunia sudah tidak meragukan lagi kepintaran dan kecerdasan yang dimiliki oleh orang-orang di negeri sakura tersebut. Namun bukan tanpa alasan kenapa otak orang Jepang pintar dan memiliki pemikiran serta ide-ide yang jauh lebih maju dibandingkan dengan orang-orang di negara kita.
Bagi anda yang tertarik untuk mengetahuinya, berikut ini akan saya paparkan beberapa alasan kenapa orang-orang di negeri sakura memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.
Sisi hiburan
Popularitas latihan otak dari Jepang dimulai sejak tahun 2005 dengan permainan Nintendo Brain Age dan teka-teki seperti Sudoku. Anak-anak hingga manula mulai bermain game-game ini untuk meningkatkan memori, IQ dan membuat otak lebih aktif. Kini, para pendidik dan ilmuwan di Jepang telah menyusun sejumlah latihan otak. Serta beberapa permainan yang dirancang untuk meningkatkan kepandainan orang jepang. yang bisa dilakukan anak-anak, orang dewasa dan manula.
Dari sisi sistem pendidikan di jepang:
Menurut Yoshiko Shimbun, kebiasaan membaca di Jepang diawali dari sekolah. Para guru mewajibkan siswanya untuk membaca selama 10 menit sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kebijakan ini telah berlangsung selama 30 tahun. Para ahli pendidikan Jepang mengakui bahwa pola kebiasaan yang diterapkan ini terlalu bersifat behavioristik. Namun, pembiasaan yang dilakukan dari tingkat sekolah dasar dinilai cukup efektif. Karena dilakukan pada anak-anak sejak usia dini.
Pola sadar pedidikan sudah dimulai sejak zaman kekaisaran Jepang, dulu pemerintah Jepang juga punya kampanye nasional yang diberi nama gerakan hidup baru, gerakan ini berisi pesan anti premanisme, anti prostitusi, hidup hemat, rajin bekerja dan rajin belajar. Selain pendidikan yang bagus makanan juga berdampak positif meski tidak terlalu besar.
Pendidikan di Jepang mencakup pendidikan formal di sekolah dan pendidikan normal di rumah, wajib belajar berlaku untuk penduduk berusia 6 – 15 tahun. Jenjang pendidikan jepang tidak jauh berbeda di Indonesia.
Jam masuk sekolah di Jepang dimulai pada pukul 07.00 waktu setempat. Tetapi gerbang sekolah mulai ditutup 15 menit sebelum pelajaran formal dimulai. Pada jam inilah biasanya peraturan tersebut dilaksanakan. Dengan demikian, pada lima belas menit pertama anak-anak sekolah dasar diwajibakan membaca buku apapun yang dipilihnya dari perpustakaan sekolah.
Tidak hanya itu, pola pendidikan di Jepang juga dibuat untuk mendorong siswa agar aktif membaca, seperti mempresentasikan karya sastra klasik, membuat kelompok story telling berdasarkan buku yang telah dibacanya untuk kegiatan amal yang berlangsung pada akhir tahun pelajaran.
Saat ini peraturan ini memang tak seketat ketika pertama kali diterapkan. Banyak sekolah yang tidak menyebutkan peraturan tersebut secara tertulis. Namun demikian, budaya baca yang telah tertanam pada pelajar di Jepang rupanya membuat siswa-siswa ini secara sadar dan mandiri membuka ruang-ruang diskusi ilmiah informal di luar jam pelajaran mereka, dengan salah satu agendanya adalah membahas banyak buku-buku yang tengah terbit ataupun fenomenal.
Dari sisi Budaya Jepang:
1.Kerja Sama
Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang.
Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok”. Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam “rin-gi”.
2. Inovasi
Seperti yang kita ketahui bersama, orang-orang Jepang memiliki banyak sekali ide-ide dan inovasi yang bermanfaat untuk kemajuan peradaban di seluruh dunia dari mulai elektronik bahkan sampai robot yang mampu membantu pekerjaan pada sebuah pabrik-pabrik dan berbagai jenis peralatan mesin lainnya.
Berinovasi sudah menjadi suatu hal yang ditanamkan dan dipelajari di negara tersebut maka sudah dapat kita pastikan kenapa otak orang Jepang pintar dari beberapa negara lainnya.
Kedua poin di atas hanyalah beberapa faktor yang menyebabkan tingkat kecerdasan masyarakat di sana jauh lebih baik. Masih banyak faktor lainnya yang bisa kita jadikan sebagai acuan untuk dijadikan referensi. Semoga pemaparan artikel ini bisa anda jadikan sebagai referensi yang bermanfaat.
